Minggu, 25 Mei 2008

PILIHAN HIDUP ARINI

Karena merasa kehilangan banget sosok adik, teman, sabahat dan rekan kerja, Arini yang menjadi salah satu crew di program ku Liputan Bisnis, membuatku seperti kehilangan sayap. Dua hari ini aku seperti orang yang tidak punya tenaga, mundurnya Arini dari PALTV seperti menjadi batu yang menghantam keras diriku.

Karena hari ini dia akan berangkat, kemarin malam aku bergegas untuk memberikannya kenangan, karena kupikir Riau cukup jauh. Sehingga ulang tahunnya yang ke - 22 , 30 Mei nanti tidak akan bisa kami rayakan bersama.

Aku pun memberikannya satu buku - berjudul - Satu Tiket Ke Surga - karya Zabrina, dan kusisipkan surat yang isinya seperti ini

Dear Arini .....

Dalam hidup seringkali kita lebih banyak mendapatkan apa yang tidak kita inginkan. Dan ketika kita mendapatkan apa yang kita inginkan, akhirnya kita tahu bahwa apa yang kita inginkan terkadang tidak dapat membuat hidup kita menjadi lebih bahagia.
Bermimipilah tentang apa yang kamu inginkan, Pergilah ke tempat-tempat kamu ingin pergi. Jadilah seperti yang kamu inginkan, karena kamu hanya memiliki satu kehidupan dan satu kesempatan untuk melakukan hal-hal yang ingin kamu lakukan.
Mengenalmu memberikan pelajaran tentang arti memilih, memang hidup penuh pilihan, dan kita harus bertanggung jawab dengan pilihan kita tersebut.
Semoga Arini bertemu dengan orang – orang yang mencintai Arin, karena seseorang yang baik akan dikelilingi dengan orang – orang baik juga.
Jangan pernah lupakan kebersamaan kita, meski aku selalu membuatmu kesal bahkan hingga menangis, tapi aku sangat menyayangimu.

Yang selalu menyayangimu


Aku memberikannya, usai aku menghadiri pernikahan Jemi di Gedung Serbaguna PT PUSRI. Dari Pusri aku bersama adikku yang menemani diriku, pergi ke rumah Arini, namun sayang dia belum pulang, dia masih di rumah Raka, salah satu murid Arini. Saat belum bergabung di PALTV, Arini menjadi guru les privat. Salah satu muridnya adalah Raka.
Aku pun menyusulnya kesana dan akhirnya dia jujur kepadaku tentang resign - nya dari PALTV, dia memilih yang terbaik. Dia mengaku, dia tidak pernah bisa untuk membohongi diriku.

Dan aku pun menerima kejujurannya, karena hidup memang penuh dengan pilihan, tergantung dari pilihan mana yang akan kita pilih, dan Arini telah memilih untuk mundur dari PALTV, dia pergi ke Jambi dan menerima satu perusahaan makanan.

Dia malu jika dia jujur untuk berkata dia diterima ditempat lain, jadi dia lebih memilih alasan untuk melanjutkan pendidikan ke Universitas Riau mengambil Master Pendidikan.

Ah.... Arin, selayaknya kamu tidak usah berbohong karena kami akan lebih menghargai kejujuran dirimu, daripada nanti suatu saat kami juga tahu kamu kerja dimana. Arin, I hope you will get success.... Bye my sister .... there's another way in your life, don't be assamed with everything in your life.








Tidak ada komentar: