Selasa, 20 Mei 2008

100 tahun kebangkitan nasional

Pada 20 Mei 1908, diikrarkan Hari Kebangkitan Nasional, dengan berdirinya Organisasi Budi Oetomo, untuk menyatukan cita - cita pemuda Indonesia untuk mewujudkan kemerdekaan negeri ini yang telah berabad-abad lamanya berlangsung di tanah air Indonesia.

Dr. Soetomo, Dr. Wahidin Soedirohoesodo dan Dr. Goenawan dan Suryadi Suryadiningrat (Ki Hadjar Dewantara) peduli terhadap nasib bangsa.

Dan kini 100 tahun kemudian, 20 Mei 2008, apakah Indonesia memang telah bangkit?????. Kenyataanya memang ada beberapa perkembangan yang cukup berarti, seperti banyak gedung bertingkat, apakah itu memang menjadi arti kemajuan negeri ini.

Banyak mobil mewah berseliweran, tapi sekali lagi apakah kita memang kaya. Dan hari ini, diperingati dengan peringatan yang terlalu "wah" pesta tapi kenyataannya NOL besar.

Banyak sekolah, perguruan tinggi, akademi , tapi kenyataanya negeri kita masih juga bodoh, dan mau dibodohin orang lain dan membiarkan negara lain merampas milik kita.
Kini 100 tahun setelah peristiwa bersejarah yang dinamakan Kebangkitan Nasional, dan kini hampir 63 tahun merdeka, kita malah terpuruk, lihatlah BBM akan naik, listrik juga naik, itu yang disebut Indonesia kaya. Padahal kita negara penghasil minyak tapi kita mengimpor minyak.
Yang paling hangat kita hanya menjadi penonton, dari pesta besar Thomas dan Uber 2008, kita tidak dapat berprestasi maksimal.
Sekarang Pemerintah malah membuat kebijakan yang aneh, pembagian BLT plus yang kalo saya lihat itu buat rakyat males, dan hanya bisa menadahkan tangan, serta menjadikan mereka manja , tidak mandiri.
Sekolah banyak , masih saja banyak yang tidak sekolah.
Tanah luas, hasil pertanian berlimpah tapi tetap saja mengimpor beras dan masih banyak yang kelaparan.

Sudah tidak terhitung, berapa banyak kita kehilangan waktu hanya untuk menekuri siapa yang salah dari keadaan.

Padahal selayaknya

Kebangkitan nasional itu "berani", berani untuk menyuarakan keadilan, dan membela kebenaran.

Kebangkitan nasional itu "malu" , malu untuk jika menjadi bangsa yang bodoh dan tidak pintar.

Kebangkitan nasional itu " takut", takut untuk korupsi dan mengambil hak orang lain.

Kebangkitan nasional itu "marah" ketika negara lain mengambil kekayaan kita.

Kebangkitan nasional itu "berjuang" berjuang untuk mewujudkan prestasi.

Kebangkitan nasional itu adalah saat kita memiliki martabat, prestasi dan harga diri.

Ayo pemuda wujudkan Indonesia menjadi lebih bermartabat, dihargai bangsa lain dan tidak dipandang sebelah mata.

100 Tahun Kebangkitan Nasional.... Indonesia bisa ....

Tidak ada komentar: